BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Buruk di Sejumlah Perairan saat Nataru

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan mengenai potensi cuaca buruk yang dapat terjadi di sejumlah perairan Indonesia selama periode liburan akhir tahun, atau yang biasa di sebut Nataru (Natal dan Tahun Baru). Peringatan ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya bagi para pelancong yang berencana melakukan perjalanan laut selama liburan panjang tersebut. BMKG peringatkan potensi cuaca buruk akan terjadi di banyak wilayah perairan Indonesia, dan dapat memengaruhi keselamatan pelayaran.

Peringatan Cuaca Buruk di Sejumlah Perairan

Dalam laporan yang di terbitkan pada akhir Desember 2025, BMKG menyatakan bahwa sejumlah perairan di Indonesia berpotensi menghadapi cuaca buruk, yang meliputi gelombang tinggi, hujan lebat, dan angin kencang. Peringatan ini di sampaikan guna memberi perhatian lebih pada keselamatan pelayaran dan aktivitas laut lainnya, termasuk memancing, wisata bahari, hingga transportasi laut.

Beberapa wilayah yang berisiko cuaca buruk antara lain:

  • Perairan Selatan Jawa: BMKG memprediksi adanya gelombang tinggi yang bisa mencapai 4 hingga 6 meter di perairan selatan Pulau Jawa. Kondisi ini sangat berbahaya bagi kapal kecil dan kapal tradisional, sehingga BMKG menghimbau untuk menghindari perjalanan laut di wilayah tersebut.
  • Perairan Bali dan Nusa Tenggara: Gelombang tinggi antara 3 hingga 5 meter di perkirakan akan melanda perairan di sekitar Bali dan Nusa Tenggara. Khususnya bagi para wisatawan yang ingin melakukan aktivitas seperti snorkeling atau diving, BMKG menyarankan untuk lebih berhati-hati dan memeriksa kondisi cuaca terlebih dahulu.
  • Perairan Maluku dan Papua: Wilayah perairan di sekitar Maluku dan Papua juga di perkirakan akan mengalami gelombang tinggi, yang dapat mencapai 3 meter. Selain itu, hujan lebat dan angin kencang juga berpotensi mengganggu pelayaran dan aktivitas lainnya di kawasan tersebut.
  • Selat Sunda dan Selat Makassar: Peringatan juga berlaku untuk perairan strategis seperti Selat Sunda dan Selat Makassar, yang merupakan jalur utama pelayaran domestik. Gelombang tinggi dan angin kencang bisa mengancam keselamatan kapal-kapal besar dan kecil yang melintas.

Dampak Cuaca Buruk terhadap Kegiatan Laut

Cuaca buruk yang di perkirakan terjadi selama Nataru dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai aktivitas laut. Gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan lebat akan mempengaruhi keselamatan pelayaran, terutama kapal-kapal kecil yang rentan terhadap cuaca ekstrem. Beberapa kegiatan yang berisiko tinggi di antaranya adalah:

  1. Pelayaran dan Transportasi Laut: Aktivitas pelayaran, baik itu kapal feri, kapal penumpang, maupun kapal barang, berpotensi terganggu akibat cuaca buruk. Gelombang tinggi dan angin kencang dapat mengancam stabilitas kapal, serta menyebabkan keterlambatan perjalanan. BMKG menyarankan para pengelola pelayaran untuk memantau secara intensif cuaca selama periode Nataru dan menunda perjalanan jika di perlukan.
  2. Wisata Bahari: Sejumlah destinasi wisata bahari di Indonesia juga berisiko terganggu cuaca buruk. Aktivitas seperti snorkeling, diving, dan wisata kapal pesiar dapat terhambat oleh gelombang tinggi. Wisatawan yang berniat untuk menikmati liburan di laut di sarankan untuk memeriksa kondisi cuaca terlebih dahulu dan memilih tanggal perjalanan yang lebih aman.
  3. Kegiatan Nelayan dan Pekerja Laut: Nelayan tradisional yang menggunakan kapal kecil untuk mencari ikan juga dapat terancam keselamatannya jika cuaca buruk terjadi. BMKG mengingatkan nelayan untuk tidak memaksakan diri berlayar jika kondisi cuaca tidak mendukung.
  4. Kegiatan Pelayaran Komersial: Selain pelayaran penumpang, kegiatan pelayaran komersial seperti transportasi barang dan logistik yang melintasi perairan Indonesia juga dapat terpengaruh oleh cuaca buruk. Cuaca buruk dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, yang dapat berimbas pada rantai pasokan nasional.

Langkah-langkah Pencegahan dan Antisipasi

Untuk menghindari potensi bahaya akibat cuaca buruk, BMKG memberikan beberapa langkah pencegahan dan antisipasi yang perlu di ikuti oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang melakukan perjalanan laut selama Nataru:

Memeriksa Informasi Cuaca:

Sebelum berangkat, sangat penting bagi masyarakat untuk memeriksa kondisi cuaca dan gelombang laut melalui aplikasi atau situs web BMKG. Informasi cuaca harian dan peringatan dini akan membantu pengguna transportasi laut untuk mengambil keputusan yang lebih bijaksana.

Menunda Perjalanan Laut jika Diperlukan:

Jika BMKG mengeluarkan peringatan cuaca buruk, maka di sarankan untuk menunda perjalanan laut. Terutama bagi kapal-kapal kecil, nelayan tradisional, dan wisatawan yang ingin menikmati wisata bahari. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama.

Memastikan Kesiapan Kapal dan Peralatan:

Pengelola pelayaran dan wisata bahari perlu memastikan bahwa kapal dan peralatan yang di gunakan dalam kondisi baik. Periksa kelengkapan alat keselamatan, seperti pelampung, alat pemadam kebakaran, dan perangkat komunikasi yang dapat digunakan dalam keadaan darurat.

Meningkatkan Kewaspadaan di Laut:

Bagi mereka yang tetap melanjutkan perjalanan laut, harus meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang atau petugas pelabuhan. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika merasa situasi cuaca memburuk.

Menghindari Wisata Laut Selama Cuaca Buruk:

Bagi para wisatawan yang merencanakan perjalanan ke destinasi wisata bahari, di sarankan untuk memilih waktu yang lebih aman. Jika cuaca menunjukkan tanda-tanda buruk, sebaiknya tunda atau batalkan aktivitas wisata laut demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Baca juga: Huawei Pura 70 Ultra Resmi Rilis di RI, Apa yang Istimewa?

Peringatan BMKG terkait potensi cuaca buruk di sejumlah perairan Indonesia selama liburan Nataru 2025 menjadi perhatian penting bagi masyarakat yang merencanakan perjalanan laut. Dengan memahami risiko cuaca ekstrem yang dapat terjadi, di harapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah antisipasi guna menghindari kecelakaan dan kerugian. BMKG peringatkan potensi cuaca buruk, khususnya Mengutamakan keselamatan dalam setiap kegiatan laut harus menjadi prioritas utama, sehingga liburan akhir tahun bisa berjalan dengan aman dan menyenangkan.